Tirta Nugraha Mursitama lahir di Semarang pada tanggal 10 September 1974. Tirta merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dimasa kecilnya, ia tinggal pindah-pindah di daerah Jawa Tengah, mulai dari kota Semarang, Ungaran, Solo, Karanganyar, hingga kembali lagi ke Solo pada waktu SMA.
Sejak kecil Tirta sudah menunjukkan jiwa kepemimpinannya, bahkan sejak SD ia sudah menjadi wakil ketua siswa seluruh angkatan dan ketika SMP dan SMA ia menjadi ketua OSIS. Sebagai anak seorang PNS, ia dan keluarga kecilnya hidup bahagia dalam kesederhanaan.
Perjalanan Pendidikan
Melejitnya perusahaan otomotif dan teknologi Jepang di era 80-90-an membuat Tirta tertarik untuk mempelajari kesuksesan tersebut. Tidak hanya itu, Tirta juga bercita-cita agar Indonesia mampu meraih kesuksesan yang dimiliki oleh Jepang pada saat itu. Cita-cita luhurnya pun membawanya untuk mengambil studi pendidikan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia.
Semasa mahasiswa, Tirta aktif pada berbagai kegiatan kemahasiswaan, diantaranya Forum Studi Islam (FSI), Senat Mahasiswa FISIP UI, dan Himpunan Mahasiswa Islam. Era 98-an, bersama kawan-kawannya, Tirta turut turun ke jalan, hingga akhirnya Tirta menuntaskan studinya dan lulus di tahun 1999.
Lulus dari UI, ia melanjutkan tugasnya sebagai asisten peneliti pada Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia sekaligus sebagai asisten dosen pada jurusan Hubungan Internasional FISIP UI, almamaternya. Tirta harus mengatur waktu karena ia juga bekerja sebagai analis atau pengamat krisis di Gugus Tugas – TIm Pengendali Jaring Pengaman Sosial, Kementerian Keuangan dibawah kepemimpinan Mar’ie Muhammad. Ditengah krisis yang melanda Indonesia pasca reformasi, pada tahun 2001 datang sebuah kesempatan untuk melanjutkan studi S2 dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tirta mengambil pendidikan Manajemen di Gakushuin University, Tokyo, Jepang.
Setelah menyelesaikan studi masternya pada tahun 2004, Tirta mengajukan permohonan untuk melanjutkan studi doktoral. Ajuannya disetujui JICA berkat dukungan kuat supervisornya Prof. Shigeru Asaba, dan tahun 2007 ia pun lulus dari studi doktoral bidang manajemen di Gakushuin University, Tokyo, Jepang dan menyelesaikan disertasinya dalam kurun waktu tiga tahun.
Kecintaan dan totalitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Hubungan Internasional membawa Prof Tirta meraih gelar Doktor Hubungan Internasional dengan kekhususan Ekonomi Politik Internasional dari Program Paska Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2016. Dua bidang ilmu yang ia kuasai ini menjadikan kontribusi dalam pengembangan ilmu dan kemanfaatan praktis yang unik di antaranya adalah Diplomasi Bisnis Internasional, sebuah sub bidang ilmu interseksi antara Hubungan Internasional dan Bisnis Internasional. Diplomasi Bisnis Internasional saat ini semakin relevan dan penting.
Memilih Untuk Mendidik
Prof. Tirta adalah sosok ramah nan bersahaja yang memilih mengabdikan hidupnya sebagai seorang pendidik, walaupun dengan segala ilmu dan pengalaman yang ia miliki, ia lebih dari kompeten untuk menjadi seorang diplomat atau menduduki jabatan strategis di perusahaan internasional. Namun Tirta memilih mendidik kaum muda Indonesia untuk menyalurkan ilmu dan pengalaman yang ia miliki, harapannya agar ilmu yang ia miliki bisa dimiliki juga oleh orang banyak sehingga berbuah lebih banyak bagi negara.
Keinginan untuk mendidik Prof. Tirta sedikit banyak juga dipengaruhi oleh sang Ayah, Ir. H. KRTH Hartono Wicikstrokusumo, MM., seorang pensiunan PNS yang mendirikan akademi peternakan untuk masyarakat Karanganyar, Solo dan Jawa Tengah pada umumnya.
Dikukuhkannya Prof. Tirta sebagai seorang Guru Besar dari BINUS UNIVERSITY pada April 2015 menandakan lahirnya sumber ilmu dan panutan baru dari BINUS UNIVERSITY. Prof. Tirta diharapkan dapat menjadi sosok yang menginspirasi, mengayomi, dan membimbing dengan ilmunya, bukan hanya di BINUS UNIVERSITY namun juga hingga kancah nasional dan internasional.
Kontribusi bagi Negeri
Kontribusi bagi negeri selalu ia gelorakan dalam berbagai kesempatan. Ia berprinsip bahwa di mana pun amanah memanggil akan dijalani dengan sepenuh hati sesuai dengan bidang keahliannya di bidang Hubungan Internasional dan Bisnis Internasional. Prof Tirta pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) hingga saat ini menjadi Ketua Dewan Pakar Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia. Ia juga pernah menjadi direktur eksekutif Center for East Asian Cooperation Studies Universitas Indonesia sekaligus menjadi country coordinator Indonesia untuk jejaring para intelektual Hubungan Internasional di ASEAN +3. Sebagai country coordinator Indonesia ia melakukan second track diplomacy yang didukung penuh oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, ia pernah mengemban sebagai Chairman Network of East Asian Think-tanks (NEAT) yang mengkoordinasikan 10 think tanks terkemuka di Asia Tenggara dan 3 think tanks dari Jepang, China dan Korea Selatan. Pada masa ini lah persentuhan dengan Kementerian Luar Negeri semakin kuat hingga Tirta terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi, workshop, seminar, pelatihan hingga menjadi bagian diplomasi bersama para diplomat Indonesia.
Kepakaran di bidang Ekonomi Politik Internasional dan Bisnis Internasional telah berkontribusi bagi kemajuan Diplomasi Bisnis Internasional di Indonesia. Prof Tirta membidani lahirnya Departemen Hubungan Internasional Binus University hingga menjadi salah satu program studi yang disegani di Indonesia hingga terakreditasi “A” dan menjadi fondasi yang kuat tercapainya akreditasi internasional yang saat ini telah diraih. Saat ini departemen Hubungan Internasional Binus University adalah satu-satunya program studi Hubungan Internasional yang terakreditasi internasional di Indonesia.
Selain itu, Prof Tirta juga mendirikan Centre for Business and Diplomatic Studies (CBDS) Binus University yang melahirkan Journal of ASEAN Studies (JAS) sebagai jurnal ilmiah Hubungan Internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bereputasi internasional (terindeks Scopus) dengan Q1 untuk cultural studies. CBDS Binus University juga secara reguler menyelenggarakan International Conference on Business, International Relations and Diplomacy (ICOBIRD) yang menjadi salah satu rujukan intelektual Hubungan Internasional di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam mendiseminasikan karya-karya penelitiannya.
Perwujudan mimpi Prof Tirta terus melahirkan inspirasi. Binus University mempercayainya mengemban amanah sebagai Vice Rector of Research and Technology Transfer Binus University sejak 2018 hingga sekarang. Kontribusi bagi negeri dalam ranah praktis ia lakukan dalam kapasitas anggota penasehat bidang ekonomi internasional dan bisnis internasional Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia khususnya mengawal diplomasi menyukseskan program hilirisasi, investasi berkelanjutan, dan transformasi digital untuk UMKM.
Semangat berbagi dan maju bersama yang lekat dengannya membawanya aktif pula sebagai content creator. Prof Tirta mengelola dua kanal Youtube: pertama, channel Tirta Mursitama yang berfokus pada pengembangan penelitian dan publikasi bagi mahasiswa khususnya dalam pembuatan skripsi dan, kedua, channel KampusKita Viewpoint yang fokus pada pengembangan karir akademik dosen baru atau dosen pemula.
Menyalurkan hobi bermusiknya, Prof Tirta mendirikan band Lovademica bersama para dosen Binus University dengan karya musiknya dapat didengar di Spotify dan kanal musik lainnya.
sumber : diolah dan dikembangkan dari binus.ac.id