Bila kita mengikuti dengan seksama, masing-masing kovensi yang dilaksanakan telah menjadi milestones bagi keberadaan AIHII hingga saat ini. Khususnya Vennas V ini memiliki makna khusus dan strategis karena salah satunya adalah bertepatan dengan momentum terpilihnya presiden ketujuh Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Dari niat untuk berkontribusi dalam perjalanan bangsa Indonesia, AIHII sebagai sebuah komunitas epistemik Hubungan Internasional Indonesia secara aktif mengawal kebijakan luar negeri Indonesia masa kepemimpinan Joko Widodo. Dalam konteks itu, Vennas V mengangkat tema “Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Jokowi: Agenda dan Prioritas”.
Dalam prosiding ini telah tersaji tigabelas karya ilmiah dari para anggota AIHII yang membahas tentang agenda dan prioritas kebijakan luar negeri Indonesia dari berbagai aspek dan perspektif analisis Hubungan Internasional. Untuk itu, salah satu sumbangan penting dari Vennas V ini adalah sebuah rekomendasi pemikiran tentang kebijakan luar negeri Indonesia yang dihasilkan dari paparan dan diskusi mendalam para peserta.
Menurut rencana rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah sebagai upaya AIHII menjadi salah satu stakeholder pemerintah termasuk dalam turut memberikan warna pengambilan kebijakan luar negeri Indonesia. Tentunya peran serta tersebut tetap dalam koridor sesuai dengan tugas dan fungsi AIHII sebagai sebuah komunitas epistemik yang independen, kritis dan kontributif. Bila hal ini berhasil, maka keberadaan AIHII akan semakin relevan dan dibutuhkan tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat dan para anggota AIHII sendiri.
Sesuai dengan tradisi dalam Vennas, pada Vennas V kali pun tidak hanya berupa pertemuan ilmiah tetapi juga pertemuan organisasi yang akan menentukan masa depan AIHII sebagai sebuah organisasi profesi yang semakin profesional. Untuk itu, sebagai pelaksana tugas ketua AIHII saya mengajak kita semua untuk berpikir secara konstruktif menjadikan AIHII semakin kuat secara organisasi dan memberikan manfaat konkrit kepada para anggota dan masyarakat luas khususnya dalam memajukan Hubungan Internasional di Indonesia.
Saya berharap akan muncul terobosan inovatif dalam pengelolaan organisasi dan program kerja yang selama ini telah mulai dibangun dengan susah payah oleh para aktifis, ketua dan pengurus AIHII terdahulu. Beberapa agenda organisasi yang dapat dibahas antara lain adalah struktur organisasi, penyempurnaan AD/ART, KKNI, Lembaga Akreditasi Mandiri, Akreditasi, resource sharing diantara prodi di seluruh Indonesia dan program kerjasama penelitian dan publikasi bersama dan lain-lain.
Akhirnya, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia beserta jajarannya yang telah menjadi mitra strategis AIHII selama ini terutama dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemenlu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sekretaris Kabinet dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Yayasan Budi Luhur, Universitas Budi Luhur sebagai tuan rumah dan para panitia penyelenggara yang dipimpin Sdr. Yusran yang telah mempersiapkan segalanya dengan dukungan yang luar biasa.
Saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada para pengelola program studi Hubungan Internasional seluruh Indonesia (anggota AIHII) serta individu yang berjasa sebagai reviewer, anggota SC dan OC sehingga Vennas V ini dapat berlangsung dengan baik. Selamat berkonvensi, selamat berkontribusi bagi kemajuan negeri!
Jakarta, 22 November 2014
Salam hangat,
Tirta N. Mursitama, PhD
Plt. Ketua AIHII 2013-2015
Notes: Dibacakan saat memberikan sambutan dalam acara konvensi nasional V Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia, di Universitas Budi Luhur, 25 – 29 November 2014